nusakini.com - OKU Timur - Rencana impor beras yang akan di lakukan pemerintah mendapat penolakan dari pemuda tani di salah satu sentra beras di Sumatera Selatan. Gerakan Pemuda Tani Indonesia OKU Timur menolak tegas rencana impor beras. Menurut Gempita impor beras akan menghancurkan petani.

Edi Susilo koordinator GEMPITA OKU Timur Sumatera Selatan mengatakan impor beras akan merugikan petani, sebab harga beras akan anjlok, petani dirugikan. Sebaiknya pemerintah kembali mengevaluasi rencana Impor beras ini.

• Dongkrak Keuntungan Petani dan Daya Saing Gula Nasional, Ditjen Perkebunan Kementan Tetapkan Harga Pembelian Tebu
• Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran
• KTNA Sebut Bulog Ogah Serap Gabah Petani, Tapi Semangat Impor, Ada Apa?
• Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar
• Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Lebih lanjut Edi menjelaskan, seharusnya yang dilakukan oleh pemerintah adalah memperbaiki tata kelola niaga beras Indonesia. Dan pemerintah mengendalikan penuh harga beras. Bukan malah melakukan Impor. Jika impor dilakukan besar besaran maka swasembada beras yang sudah kita capai tiga tahun terakhir ini akan sia sia.

“Kedaulatan nasional dapat terwujud ketika pangan kita mandiri. Artinya pemerintah harus mendukung petani untuk swasembada pangan. Sebab soal pangan adalah soal hidup matinya sebuah bangsa", tambah Edi.

“OKU Timur 2 bulan kedepan sudah mulai Panen juga daerah daerah lain di Indonesia. Jika keran impor di buka besar besaran maka beras dan gabah petani akan anjlok harganya dan petani dirugikan", tegasnya. (p/ma)